Berita

Otomotif, Industri Penting untuk Dorong Pertumbuhan

15 July 2018

Di sisi lain, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengatakan, industri otomotif merupakan salah satu industri penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Kontribusi industri otomotif terhadap PDB bisa mencapai 50%. Sebab, tanpa kendaraan, kegiatan atau aktivitas ekonomi tidak akan berjalan. Selain untuk kebutuhan pribadi, industri otomotif dibutuhkan untuk pendukung kegiatan manufaktur dan logistik,” tutur dia.

Tahun ini, menurut dia, Gaikindo memperkirakan penjualan mobil domestik mencapai 1,1 juta unit. Bahkan dia optimistis target tersebut bisa dicapai, karena perekonomian stabil dan daya beli konsumen membaik.

Apalagi, kata Yohannes, pada semester II-2018 ada pesta olahraga Asian Games, yang bisa mendorong penjualan mobil. Ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di Serpong, Banten, 21 Agustus mendatang, juga bisa menjadi faktor pendorong penjualan mobil. Sebab, GIIAS kerap menjadi ajang peluncuran mobil baru yang dapat merangsang minat beli konsumen.

Pada semester I-2018, penjualan mobil tumbuh 3,8% menjadi 553.757 unit, dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 533.506 unit. Segmen kendaraan penumpang yang tumbuh pesat adalah sport utility vehicle (SUV), sebesar 10% menjadi 32.475 unit, diikuti city car 16,6% menjadi 17.800 unit, dan hatchback 6,2% menjadi 17.515 unit. Tahun depan, penjualan mobil diproyeksikan tidak jauh berbeda dari tahun ini.

Untuk mendorong konerja industri otonotif, Yohannes meminta pemerintah memberikan dukungan kepada industri otomotif berupa kemudahan perizinan untuk mendorong investasi. Gaikindo juga meminta agar PPnBM sedan dipangkas dari 30% menjadi 10%, sama seperti kendaraan serbaguna (multipurpose vehicle/MPV) 4x2. Hal ini akan mendorong penjualan sedan di pasar domestik, yang pada semester I lalu turun 21% menjadi 4.103 unit.

Yohannes menambahkan, jika penjualan sedan di pasar domestik kuat, pabrikan akan melokalisasi kendaraan itu. Dengan demikian, ada peluang sedan diekspor ke berbagai negara, sehingga total ekspor mobil dalam bentuk utuh tak terurai (completely built up/CBU) nasional bisa naik. Saat ini, Indonesia menjadi basis produksi MPV, karena kontribusinya sangat besar terhadap total pasar.

Peluang sedan diterima di pasar ekspor, kata dia, lebih besar dari MPV. Sebab, permintaan di pasar dunia bukan MPV, melainkan sedan. "Sudah lama kami meminta pemerintah menurunkan PPnBM sedan agar penjualan naik," ujar dia.

Ekspor mobil utuh terpangkas 1,5% menjadi 129.550 unit per Mei 2018, dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 131.584 unit. Hal ini dipicu kebijakan Vietnam yang sempat membatasi impor mobil. Tahun ini, ekspor mobil diprediksi stabil dibandingkan 2017 sebanyak 231 ribu unit.

Sumber: http://id.beritasatu.com/home/otomotif-industri-penting-untuk-dorong-pertumbuhan/17783