News

mining

ABM Jajaki Tambang Emas dan Nikel

27 July 2021

JAKARTA, investor.id – PT ABM Investama Tbk (ABMM) melalui anak usahanya, PT Cipta Kridatama, berencana mengembangkan tambang emas dan nikel, selain tambang batu bara. Studi mengenai pengembangan tambang tersebut sedang dilaksanakan.

Direktur Utama Cipta Kridatama Feriwan Sinatra mengatakan, industri batubara masih akan bertumbuh dalam 15-20 tahun mendatang, seiring masih maraknya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang bakal berimbas terhadap peningkatan permintaan batu bara ke depan.

"Apalagi negara seperti Tiongkok, India, Pakistan, negara-negara di Asia Tenggara dan Asia Timur masih memerlukan energi yang ekonomis yang bisa menggerakkan ekonominya. Indonesia selama ini banyak mengekspor batu bara ke sana," jelas dia dalam acara Special Interview secara virtual, akhir pekan lalu.

Grup ABM Investama juga masih menjadikan bisnis batu bara sebagai bisnis utama, sehingga dalam lima tahun mendatang pengembangan tambang 'emas hitam' tersebut tetap menjadi fokus. Meski demikian, Grup ABM tidak menutup diri dan mengevaluasi tambang yang potensial seperti emas dan nikel.

Feriwan menjelaskan, dipilihnya tambang emas dan nikel, karena permintaannya cukup tinggi ke depan, seperti emas untuk perhiasan dan sebagai investasi, Sedangkan nikel sangat dibutuhkan sebagai bahan dasar pembuatan baterai. Sejauh ini, perseroan sedang mengumpulkan data dan menyiapkan sumber daya manusia untuk menggarap tambang itu. "Untuk eksploitasinya belum, sekarang kami sedang melakukan riset dan menyiapkan orang-orang terkait pengembangan tambang itu," ungkap dia.

Pengembangan tambang emas dan nikel ini, lanjut Feriwan, merupakan bagian dari strategi jangka panjang Grup ABM Investama. Sementara dalam jangka pendek, Grup ABM Investama masih akan berkutat pada bisnis batu bara.
 

Sumber dan berita selengkapnya