EN
Industry News
mobilinanews (Jakarta) - Industri otomotif di Indonesia sedang menunjukkan geliat positif dalam upaya meningkatkan kinerjanya di tengah tekanan dinamika perekonomian global. Sektor strategis ini semakin memperdalam struktur manufakturnya sehingga diyakini akan punya daya saing global yang lebih maksimal serta mampu memenuhi kebutuhan di pasar domestik dan ekspor. “Industri otomotif merupakan satu dari lima sektor manufaktur yang tengah diprioritaskan pengembangannya,” ujar Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Republik Indonesia pada pertemuan dengan Osamu Masuko CEO Mitsubishi Motors Corporation (MMC) pada Rabu (3/10).
Read MoreJakarta: Cadangan devisa Indonesia pada September mengalami penurunan ke posisi USD114,8 miliar dari USD117,9 miliar. Penurunan tersebut merupakan yang tertajam di Asia. Ekonom Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro mengatakan delapan bulan berturut-turut cadangan devisa telah terkuras USD15,4 miliar atau 11,9 persen. "Penurunan paling tajam di antara bank sentral di Asia," kata Satria dalam keterangan tertulis, Minggu, 7 Oktober 2018. Dirinya mengatakan penguatan USD dibarengi pelebaran defisit neraca transaksi berjalan memaksa Bank Indonesia (BI) untuk melakukan intervensi. Intervensi dilakukan untuk membuat rupiah tidak makin jatuh dalam menghadapi tekanan saat ini.
Read MoreHarga Batubara Acuan (HBA) pada Oktober 2018 ditetapkan sebesar USD 100,89 per ton, turun dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD 104,81 per ton. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menerangkan, penurunan harga batu bara pada Oktober ini terutama karena kebijakan pemerintah China mengurangi impor batu bara. China merupakan konsumen batu bara terbesar dunia. "Sejak Juli 2018, tren harga batu bara menunjukkan penurunan khususnya harga jual batu bara Indonesia kalori 5.000 GAR ke bawah.
Read MoreMerdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di awal pekan ini. Siang tadi, Rupiah sempat tertekan ke Rp 15.232 per USD. Kenaikan imbal hasil obligasi AS menjadi penyebab pelemahan Rupiah. Ketua Komite Tetap Perkebunan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rudyan Kopot, mengatakan pelemahan Rupiah terhadap USD hingga ke Rp 15.200 membawa angin segar bagi eksportir CPO (Crude Palm Oil).
Read More