News

Ini yang Bikin Neraca Dagang Juli Diramal Defisit

07 August 2018

Jakarta - Pemerintah menyadari kinerja perdagangan Indonesia saat ini tidak begitu bergairah. Akibatnya, neraca perdagangan terus terusan defisit.

"Kinerja perdagangan kita kurang menggairahkan, atau tidak menggairahkan. Januari kita defisit. Dari 6 bulan pertama, 4 bulan itu defisit," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan dalam acara Gathering Eksportir Indonesia di Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Jakarta Timur, Selasa (7/8/2018).

Salah satu masalah utama yang dihadapi, menurut Oke lantaran ekspor Indonesia didominasi oleh produk natural research intensive product alias produk primer (bahan baku).

"Masalah utama ekspor kita selama ini selama 5 dekade masih didominasi produk natural research intensive product," jelas Oke.

Ekspor bahan baku ini, membuat perbaikan neraca dagang Indonesia hanya bisa bergantung pada naiknya harga komoditas, bukan nilai tambah yang bisa dihasilkan.

Oleh karenanya untuk membuat kinerja perdagangan, terutama memperbaiki keseimbangan neraca dagang, ekspor harus mulai beralih dari produk primer ke produk bernilai tambah, yakni produk-produk manufaktur.

"Jadi kalau surplus karena nilai komoditi naik saja, bukan komoditi primer jadi produk manufaktur. Jadi harus segera kita dorong industri orientasi ekspor dan geser produk primer ke bernilai tambah tinggi. Jadi jangan bahan baku primer terus yang diekspor," ujarnya.

Apalagi, kata Oke, permintaan dunia saat ini didominasi oleh produk manufaktur ketimbang produk primer.

"Struktur permintaan impor dunia, 80% manufaktur, 19% produk primer. Artinya kalau masih didominasi produk primer baru manfaatkan yang 19%. Kenapa belum kita manfaatin, itu lah yang perlu kita diskusikan, kenapa ekspor produk primer mulu, kenapa nggak manufaktur, padahal permintaannya tinggi sekali," tambahnya.

Sumber: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4153899/ini-yang-bikin-neraca-dagang-juli-diramal-defisit