News

Kemhub Berharap Proyek Kanal CBL Dimulai Tahun Ini

17 July 2018

Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemhub) mengharapkan proyek optimalisasi Kanal Cikarang-Bekasi-Laut (CBL) untuk akses pengangkutan barang dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok, bisa dimulai pada tahun ini. Kanal CBL diproyeksikan mampu mengurangi kemacetan dan menurunkan biaya logistik.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemhub, Agus Purnomo mengatakan, hingga saat ini, lebih dari 90 persen angkutan logistik di Indonesia masih menggunakan moda berbasis jalan raya. Tingginya penggunaan angkutan logistik berbasis jalan raya ini mengakibatkan tingkat kemacetan lalu lintas yang cukup tinggi serta sering terjadinya ketidakpastian pengiriman yang berdampak pada kenaikan biaya logistik.

"Guna mengantisipasi hal tersebut, diperlukan alternatif moda transportasi lain untuk meningkatkan keandalan pengiriman logistik. Potensi jalur kanal sungai diharapkan meningkatkan akses Pelabuhan Tanjung Priok dengan area hinterland," kata Agus dalam Focus Group Discussion (FGD) Pemanfaatan Kanal Cikarang-Bekasi Sebagai Alternatif Moda Transportasi Angkutan Logistik, di Jakarta, Selasa (17/7).

Agus menambahkan, moda transportasi ini dianggap memiliki kelebihan, yakni lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan angkutan berbasis jalan raya. Selain itu, proyek Kanal CBL sudah tercantum dalam proyek strategis nasional (PSN) sehingga diharapkan mulai dibangun pada tahun ini.

Namun demikian, Agus mengakui, dengan kompleksitas stakeholder yang terlibat, maka ada banyak kendala yang harus dihadapi, salah satunya permasalahan yang berkaitan dengan perizinan dan kepatuhan terhadap regulasi-regulasi yang ada. Sedangkan dari segi bisnis, lanjut dia, pembangunan Pelabuhan Patimban dan pembangunan jalan tol juga menjadi isu yang mempengaruhi urgensi pembangunan proyek.

"Selain itu, ada pula kendala teknis lain yang harus benar-benar diperhitungkan yakni tingkat kelayakan proyek serta kendala fisik di proyek CBL sendiri terkait lebar, kedalaman, tinggi muka air, dan instalasi infrastruktur baik pipa maupun jembatan," papar Agus.

Untuk itu, Agus berpendapat, tingkat kelayakan serta manfaat yang didapat dari proyek ini perlu dikaji secara rinci. Pihaknya mengharapkan semua pemangku kepentingan (stakeholder) dapat memiliki kesepahaman atas pembangunan proyek Kanal CBL.

"Selain itu, saya rasa melalui pertemuan ini semua stakeholder dapat menjalin komunikasi yang efektif dengan lebih baik lagi agar rencana pembangunan CBL dapat dipastikan kelayakannya dari aspek teknis, ekonomi, finansial dan legal serta akan optimal pemanfaatannya sehingga tercapai tujuan menurunkan biaya logistik," tutup Agus.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balibang) Kemhub, Sugiharjo menilai, proyek Kanal CBL sudah sangat mendesak untuk direalisasikan. Pasalnya, jika Pelabuhan Tanjung Priok akan terus dikembangkan, maka diperlukan pula akses alternatif karena fasilitas jalan saat ini sudah tak memungkinkan lagi untuk mengakomodasi.

"Mau kembangkan terminal peti kemas akses ke sananya sudah enggak mampu. Kalau akses ke sananya tidak mampu berarti kemacetan dan distribusinya terganggu. Jadi terlepas dari kendala ekonomi maupun teknis, CBL harus kita sukseskan karena data dukung daratnya tidak mampu untuk support Priok sehingga proyek ini menjadi hal yang sangat penting," kata Sugiharjo.

Sumber: http://www.beritasatu.com/satu/501570-kemhub-berharap-proyek-kanal-cbl-dimulai-tahun-ini.htm